Dari Kebijakan ke Lapangan, Pengelolaan Sampah Bandung Terus Diperkuat
Persoalan sampah masih menjadi isu krusial di Kota Bandung. Apalagi dengan meningkatnya jumlah wisatawan dan aktivitas warga pasca libur panjang.
Dalam siaran kolaborasi Radio Sonata dan PRFM pada Selasa, 29 April 2025, dua narasumber hadir membahas strategi dan pengawasan pengelolaan sampah di Kota Bandung yaitu, Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan dan Limbah B3 DLH Kota Bandung, Salman Faruq dan Anggota Komisi III DPRD Kota Bandung, Aa Abdul Rozak.
Salman Faruq mengungkapkan, Kota Bandung saat ini tengah menghadapi pembatasan kuota pengiriman sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti, dari 172 ritase menjadi 140 ritase per hari.
“Kondisi ini memaksa kita untuk melakukan dua strategi besar, yaitu pengurangan dan penanganan sampah di hulu,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan pentingnya peran kawasan yang memiliki kewajiban mengelola sampahnya sendiri, seperti hotel, restoran, dan pusat perbelanjaan, sebagaimana diamanatkan dalam Perda No. 9 Tahun 2018.
“Syukurnya, saat lonjakan wisatawan kemarin, tidak ada laporan penumpukan sampah di area strategis. Itu hasil kerja tim yang siaga 24 jam di titik-titik padat pengunjung seperti Alun-alun Bandung,” kata Salman.
Dari sisi legislatif, Aa Abdul Rozak menegaskan, DPRD Kota Bandung terus melakukan fungsi pengawasan terhadap kinerja Dinas Lingkungan Hidup (DLH), termasuk melalui rapat kerja, dengar pendapat, hingga peninjauan langsung ke lapangan.
Ia mencontohkan, selama Ramadan lalu, Komisi III turun ke beberapa pasar untuk memantau langsung kondisi pengelolaan sampah.
“Kami selalu mendorong agar Perda No. 9 Tahun 2018 dan Perwal yang menyertainya benar-benar dijalankan. Ini bukan hanya soal teknis, tapi menyangkut keseriusan seluruh pihak dalam mewujudkan Bandung yang bersih,” tutur Rozak.
Ia juga menyebut bahwa masalah sampah kerap muncul dalam setiap kegiatan reses dewan.
“Di enam titik pertemuan selama reses, isu sampah selalu menjadi keluhan utama warga. Ini membuktikan bahwa pengelolaan sampah adalah isu mendasar di perkotaan yang tak bisa diabaikan,” ujarnya.
Dengan kolaborasi antarinstansi, peran serta masyarakat, dan pengawasan dari DPRD, Kota Bandung diharapkan mampu merealisasikan tagline “Sampah Hari Ini Harus Habis Hari Ini” sebagai upaya mewujudkan kota yang bersih dan berkelanjutan. (dskoinf.bdg)
Tidak ada komentar