Recent comments

PASANG IKLAN DI SINI      HUBUNGI REDAKSI BANDUNGASIEK.COM

Breaking News

BPS : Terjadi Deflasi pada Agustus 2025 di Jabar

    Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat mencatat pada Agustus 2025 terjadi deflasi sebesar 0,19 persen (m-to-m).

Siaran pers Humas BPS Jawa Barat menyebutkan terjadi penurunan indeks harga konsumen (IHK) dari 109,00 pada Juli 2025 menjadi 108,79 pada Agustus 2025. Kondisi ini berbeda dibandingkan Agustus 2024, dimana terjadi inflasi sebesar 0,07 persen.

Secara tahunan (y-on-y), terjadi inflasi sebesar 1,77 persen dan secara tahun kalender (y-to-d) terjadi inflasi sebesar 1,36 persen.

Deflasi secara bulanan terutama disumbang oleh penurunan indeks pada kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau yang mengalami deflasi sebesar 0,62 persen, dengan andil deflasi sebesar 0,19 persen.

Kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga pada Agustus 2025 mengalami deflasi sebesar 0,15 persen dan memberikan andil deflasi 0,02 persen.

Kelompok transportasi mengalami deflasi 0,07 persen dan memberikan andil deflasi 0,01 persen.

Komoditas yang dominan memberikan andil deflasi di antaranya adalah tomat, cabai rawit, telur ayam ras, bensin, dan daging ayam ras. Sementara, komoditas yang mengalami kenaikan harga dan memberikan andil inflasi di antaranya beras, bawang merah, emas perhiasan, ketimun, dan sigaret kretek mesin (SKM).

Menurut wilayah pada 10 kabupaten/kota IHK di Jawa Barat, pada Agustus 2025 ini secara bulanan tercatat 9 kabupaten/kota mengalami deflasi dan 1 kabupaten, yaitu Kabupaten Majalengka mengalami inflasi sebesar 0,01 persen. Deflasi terdalam terjadi di Kota Cirebon, yaitu sebesar 0,31 persen.

BPS Jawa Barat turut mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Barat pada Agustus 2025 yang mencapai 115,61, atau turun 0,53 persen dibandingkan dengan Juli 2025.

Penurunan NTP terjadi karena indeks harga yang diterima petani (It) yang turun lebih dalam sebesar 0,72 persen dibandingkan penurunan indeks harga yang dibayar petani (Ib) yang sebesar 0,19 persen.(h.jbr)

Tidak ada komentar